Ketidakpuasan itu diutarakan oleh Marcus dan Greysia yang mewakili rekan-rekannya dalam konferensi pers yang digelar untuk menyambut kedatangan tim Indonesia pada Senin (22/3/2021) malam WIB.
Marcus mengharapkan ada kejelasan, bukan hanya sekadar permintaan maaf. Jika ke depannya terjadi hal serupa dan BWF lepas tangan, maka BWF tidak bisa hanya memberikan permintaan maaf saja.
“Kalau menurut saya, masalah ini harus diperjelas, pertandingan kita kan sudah sedikit jelang ke olimpiade, takutnya ada apa-apa di jalan dan kejadian lagi kayak gini dan BWF lepas tangan, nanti kasih permintaan maaf saja beres gitu, biar ada pertannggungjawabannya bagaimana,” ujar Marcus.
“Kemarin kan kelihatan banget ketidakadilannya menurut saya, dan menurut teman-teman semua. Jadi harus diperjelas, nggak segampang itu bilang saya minta maaf, salah, sudah beres, begitu saja,” pungkas pemain nomor satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo ini.
Setelah itu, Greysia Polii yang juga berbicara dalam konferensi pers menjelaskan lebih rinci soal pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan BWF.
Menurut Greysia Polii, BWF seharusnya menjalankan peran sebagai pelindung bagi para atlet.
"Pertanggungjawabannya itu gini, kami sebagai orang yang pergi ke sana (Inggris), dan NHS sebagi orotitas kesehatan, mereka punya aturan itu, ya kami harus menuruti itu," kaat Greysia.
"Akan tetapi, BWF sebagai pelindung kami, atletnya dia, asetnya dia juga, itu harus bisa lebih bertanggung jawab dalam menangani respons awal mereka seperti mungkin tindakan yang langsung mengeluarkan kami dari Hall."
"Itu hal-hal yang semestinya harus ada perbincangan dua arah dulu, jangan sampai memutuskan dalam satu arah."
"Mereka kemarin memutuskan sendiri tanpa ada pembicaraan dengan pihak Badminton Indonesia," imbuh Greysia.
"Itu yang kami minta. Kalau bisa, next time, BWF harus lebih bisa komunikasi dua arah karena ada NHS, ada aturan di Inggris yang mereka harus patuhi, dan ada kami yang harus mereka lindungi sebenarnya," tutur Greysia.
"Jadi, menurut saya, BWF harus lebih bijak, dan kasih kejelasan, kasih hal-hal apa yang kami mau sebagai atletnya sehingga atlet juga merasa aman di bawah naungan BWF," kata Greysia menjelaskan.
.
Sumber: kompas, bolalob

Posting Komentar
Posting Komentar